PALANGKA RAYA – Staf Ahli Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, S.Sos., M.Si melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) harga pangan di kawasan Pasar Besar serta meninjau persediaan beras di gudang Badan urusan logistik (Bulog) guna memastikan ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) Jalan Tjilik Riwut Km 7, Jumat (22/09/23).
Usai memastikan ketersediaan yang cukup di Bulog Yuas menegaskan ketersediaan stok beras melimpah, sedang menunggu penyaluran ke penerima manfaat. Mengingat untuk penyaluran Bansos (Bantuan Sosial) yang bekerjasama dengan PT. POS Indonesia.
“Tinggal menunggu pihak dari Pos, yang ditunjuk jadi salah satu mitra perum bulog dalam pendistribusian kepada penerima manfaat,” katanya.
Yuas juga menerangkan dalam pemantauan harga-harga pangan ini, mulai dari beras, cabe rawit, minyak goreng, Bawang Merah (Bamer), Bawang Putih (Baput), daging ayam ras, telur ayam ras, telur bebek, daging sapi.
“Harga di pasar yang mengalami kenaikan adalah gula dan beras, kenaikan ini berasal dari produsen ke pedagang. Sedangkan untuk ayam, dari distributornya langsung yang mengalami kenaikan harga, bukan dari peternaknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto membeberkan ketersediaan stok beras SPHP untuk seluruh kawasan Provinsi Kalimantan Tengah 7.500 ton akan disalurkan ke pangan 3.525 ton, kemudian sisanya untuk operasi pasar. Lebih lanjut kata dia, data tersebut akan ditambah lagi pasokan sejumlah 11.500 ton.
“Kami jamin ketersediaan stok bulog mencukupi, dengan membuktikan operasi pasar dengan maksimal,” ucapnya.
Budi menjelaskan beras SPHP berat 5 kg sudah diedarkan keseluruh pasar, dengan harga edaran per kilonya Rp 11.500 serta sesuai dengan lidah masyarakat Kalteng, ada yang kerau dan pulen.
“Kami menghimbau untuk masyarakat membeli beras yang kemasannya berwarna hijau bermerk SPHP,” himbaunya.
Masih di tempat yang sama, Nabila seorang pedagang di Pasar Besar Palangka Raya saat ditanya awak koran ini, mengungkapkan bahwa rata-rata kenaikan harga pangan berkisar Rp 1.000.
“Mulai dari minyak goreng dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.000, gula pasir dari Rp 14.000 menjadi Rp.15.000 dan gula merah dari Rp 17.000 menjadi Rp 18.000,” bebernya.
Sebagai informasi untuk harga beras mayang Rp 24.000 per kilo, beras siam Rp 18.000 per kilo, cabe rawit Rp 50.000 per kilo, minyak goreng merek Kita Rp 15.000 per liter, Bamer Rp 25.000, Baput Rp 35.000, ayam ras potong Rp 36.000 per kilo, telur ayam ras Rp 2.000 per biji, telur bebek Rp 3.000 per biji, daging sapi Rp 140.000 per kilo.
“Kenaikan ini berasal dari pemasoknya, kami terima saja harga dari agennya. Namun, cukup disayangkan biasanya kalau sudah naik akan susah turun kembali,” keluhnya sembari menutup perbincangan. (ifa*/nur)