PALANGKA RAYA– Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, memimpin sekaligus membuka rapat koordinasi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H yang bertempat di Ruang Peteng Karuhei I Kantor Walikota Palangka Raya, Rabu (6/7/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalteng, Kepala BMKG Kota Palangka Raya, Kepala BPS Kota Palangka Raya, Tim TPID Provinsi Kalimantan Tengah (Biro Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah), Sejumlah Kepala Perangkat Daerah Anggota TPID Kota Palangka Raya dan Ketua Asosiasi Pedagang Kota Palangka Raya.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menyebutkan bahwa kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan menjadi hal yang terus mendapat perhatian serius dari Pemerintah, karena sering kali kenaikan harga yang terjadi bukan karena ketidaktersediaan stok melainkan ulah sejumlah pedagang atau pelaku usaha yang mencoba mencari keuntungan di moment besar tersebut.
Pada kegiatan High Level Meeting (HLM) ini Wali Kota meminta agar TPID Kota Palangka Raya, melalui Perangkat Daerah terkait agar segera melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kebutuhan masyarakat sehingga tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan.
“Oleh sebab itu perlu saya tekankan kiranya semua anggota TPID bekerja secara maksimal untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat terutama menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H yang akan dirayakan beberapa hari lagi,” kata Fairid.
Secara garis besar, Fairid menyebutkan bahwasanya TPID Kota Palangka Raya terus berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan dan koordinasi yang intensif dalam rangka menjaga kestabilan harga utamanya komoditas yang sering menyebabkan inflasi kelompok bahan makanan seperti daging ayam ras, bawang merah/putih, cabe, dan buah-buahan. (jun/cen)
“Untuk itu saya merekomendasikan perlu adanya penguatan pengawasan harga, fungsi kelembagaan dan distribusi, produksi dan produktifitas, sinergi antar TPID di Kalimantan Tengah maupun wilayah lain dan struktur pasar/tataniaga. Serta melakukan inovasi-inovasi melalui Perangkat Daerah terkait melalui program unggulan TPID Kota Palangka Raya,” tuturnya.
Untuk mewujudkan lancarnya program inovasi tersebut, sebut Fairid peran aktif Bank Indonesia, Bulog, dan melalui instansi terkait untuk bekerjasama dalam menjalankan program dan kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi guna menstabilkan harga komoditas pangan di Kota Palangka Raya.
“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk TPID Kota Palangka Raya dalam melakukan pengendalian inflasi terutama solusi tentang ketersediaan pasokan dan stabilitas bahan pokok masyarakat,” tutup Fairid. (jun/cen)