/

Penyerang Penjaga Kebun Sawit Hok Kim Diadukan ke Polda Kalteng

Penyerang Penjaga Kebun Sawit Hok Kim Diadukan ke Polda Kalteng
KORBAN: Penjaga kebun milik Hok Kim menjadi korban penyerangan. (Ist)

PALANGKA RAYA – Pelaku penyerangan pekerja kebun milik Hok Kim di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diadukan ke Polda Kalteng, Jumat (15/9).

Kuasa hukumnya, Akhmad Taufik, menegaskan pihaknya sudah melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap para pekerja kebun sawit milik Hok Kim. Surat pengaduan diterima langsung di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPKT) Polda Kalteng, Aiptu Ignasius Hendro Wibison pada 15 September 2023.

Menurutnya, dugaan tindak pidana penganiayaan itu bermula ketika datang serombongan orang mengendarai kendaraan roda empat jenis pikap masuk ke kebun sawit milik Hok Kim pada Senin (11/9) sekitar pukul 10.30 WIB.

Serombongan orang itu memanen buah sawit milik Hok Kim. Namun diketahui oleh penjaga lahan atau korban penganiayaan.  Penjaga kebun meminta kepada pemanen ilegal ini agar menumpahkan kembali buah sawit yang ada di atas pikap dan keluar dari kebun.

Setelah buah sawit ditumpahkan, pengendara beserta pikap keluar dari kebun sawit. Tak berapa lama datang dua orang mengendarai sepeda motor roda dua yang diketahui bernama Saudi dan Pani ke kebun mendatangi pekerja kebun. Mereka tiba-tiba mengacungkan golok mengarah ke korban, sehingga terjadi keributan yang mengakibatkan korban atas nama Herson Parlingko mengalami luka di bagian telapak tangan sebelah kiri.

Korban lain atas nama Hartoyo mengalami luka di bagian kepala dan jari telunjuk sebelah kiri putus. Sementar korban lainya lagi atas nama Deni mengalami luka di bagian kepala, tangan kanan dan kiri serta pundak sebelah kanan yang diakibatkan sabetan senjata tajam yang digunakan Saudi dan Pani.

“Atas kejadian itu klien saya mengadukan pelaporan ke bagian SPKT Polda Kalteng agar dugaan tindak penganiayaan pekerja kebun milik Hok Kim diusut tuntas,” kata Akhmad Taufik.

Secara terpisah Very yang masih keluarga dekat Hok Kim, mengungkapkan pencurian buah sawit di kebun milik Hok Kim itu terjadi beberapa kali. Pihaknya selalu melaporkan pencurian buah sawit itu kepada aparat berwajib. Tetapi tidak ada tindakan lebih jauh.

“Kami sudah beberapa kali melaporkan kasus pencurian buah sawit ke aparat berwajib, tapi sepertinya tidak ada tindakan apa-apa. Dampaknya pencuri itu terus menerus melakukan pencurian buah sawit karena aman-aman saja tidak diproses hukum,” kata Very.

Puncaknya terjadi keributan antara pencuri buah sawit dengan pekerja dan penjaga kebun milik Hok Kim pada Senin (11/9) lalu. Very berharap, kepolisian Polda Kalteng untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap pekerja kebun sawit.

Sebelumnya, Akhmad Taufik juga mengadukan kasus dugaan penganiayaan penjaga lahan milik Hok Kim ke Menkopolhukam di Jakarta dan Mabes Polri. Intinya, kata Taufik, kasus penganiayaan itu agar diusut tuntas siapa dalang dibalik pencurian buah sawit dan dugaan tindak penganiayaan penjaga kebun milik Hok Kim. (to)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.