Sajikan Informasi Ekonomi Dalam Penulisan yang Mendalam

Sajikan Informasi Ekonomi Dalam Penulisan yang Mendalam
FOTO BERSAMA: Para wartawan mengikuti kegiatan Forum Komunikasi Media yang digelar BI Kalteng. Foto : Ist

BI Kalteng Gelar Forum Komunikasi Media (FKM)

Dalam meningkatkan potensi ekonomi di Bumi Tambun Bungai-julukan Kalteng. Media memiliki peran yang sangat penting. Masyarakat dapat melihat peluang dan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dari informasi berita yang di sajikan. Akan tetapi, tidak semua kalangan dapat mengerti istilah dalam tulisan yang bertema ekonomi. Oleh itulah, jurnalis diharapkan dapat menyederhanakan dalam bentuk sajian berita.

BELUM lama ini, Perwakilan Bank Indonesia di Kalteng menggelar kegiatan Forum Komunikasi Media (FKM) dengan peserta puluhan jurnalis dan editor dari perusahaan media di Kalteng. Juga melibatkan lembaga PWI dan IJTI Kalteng.

Kegiatan mengangkat tema “Sinergitas dan Peran Media Dalam Dorong Kemajuan Ekonomi Kalteng”. Kegiatan dilaksanakan di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, Senin (11/09/2023).

“Saya berharap dengan kegiatan ini dapat membantu jurnalis dalam menambah wawasan dan membantu dalam menulis informasi lebih baik lagi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Taufik Saleh.

Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan itu, yakni Priskilia Sitompul dan Wahyu Haryo dari Kompas Institute. Ia memberikan pengetahuan tentang bagaimana menyampaikan informasi dengan kata yang benar dan jelas. Tentu saja dengan berpatokan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

“Gunakan kalimat efektif sehingga informasi yang disampaikan benar dan jelas. Informasi yang disampaikan bisa diterima. Syarat kalimat efektif yakni hemat, lugas dan jelas serta tepat,” katanya.

Priskilia juga menegaskan, agar jurnalis menulis berdasarkan kata yang baku dalam KBBI. Kemudian menjelaskan, penulisan informasi sebaiknya tidak begitu panjang dalam satu paragraf. Lanjutnya, penggunaan kata dalam tulisan sebaiknya dipilih yang mudah dipahami masyarakat secara umum.

“Efektifnya dalam satu paragraf tidak melampaui 50 kata. Hindari penggunaan kata yang mengakibatkan kekeliruan dan salah paham,” ucapnya. 

Sementara Wahyu Haryo menyampaikan tentang penulisan naratif.  Dimana dalam penulisan tersebut lebih efektif dengan menerapkan istilah keep it and short.

“Dengan kalimat pendek dan sederhana akan lebih efektif dan semakin baik dan memudahkan pembaca mengerti,” katanya.

Wahyu juga menampilkan beberapa tulisannya berbentuk reportase, liputan mendalam, dan investigasi dengan menyajikan data yang faktual.

“Akan lebih baik menggali lebih dalam sebuah informasi. Menyajikan data agar lebih kaya informasi dan menyertakan informasi narasumber untuk memperkuat data tersebut,” katanya.

Dirinya juga menyampaikan, penulisan yang dilakukan jurnalis tidak terputus pada rilis yang diberikan. Seperti berita dari pemerintah atau lembaga pemerintahan.

“Kebanyakan berita rilis diberikan secara umum, disini tugas jurnalis adalah menggali data itu lebih mendalam. Memahami setiap ada istilah khusus yang akan digunakan dalam tulisan atau dapat diganti dengan kata lain yang mudah dimengerti,” katanya.

Pelatihan yang diberikan hampir setengah hari itu pun ditutup dengan harapan dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Taufik Saleh.

“Semoga dengan kegiatan ini, menambah wawasan. Harapannya jurnalis di Kalteng dapat semakin semangat dalam menulis, khususnya dalam menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan akan berdampak pada pembangunan daerah,” tutupnya. (rul)

Sajikan Ekonomi

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.