KASONGAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Katingan, Pransang, S.Sos membuka sekaligus memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kabupaten Katingan Triwulan II Tahun 2022, di Aula Lantai II Kantor Bappelitbang setempat, Selasa (05/07/2022).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Staf Ahli Bupati Katingan, Kepala Bappelitbang, Kepala BPKAD, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, Camat se-Kabupaten Katingan serta Narasumber dan peserta lainnya.
Bupati Katingan Sakariyas SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda mengatakan, bahwa Rakordal merupakan kegiatan yang sangat strategis baik ditinjau dari sisi manajemen pembangunan itu sendiri maupun output yang dihasilkan, sebagai bahan evaluasi kinerja pembangunan.
“Pelaksanaan rakordal bertujuan untuk memperoleh gambaran sejauh mana capaian kinerja satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dalam pelaksanaan program kegiatan. Baik yang dibiayai melalui APBD Kabupaten, APBN, dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK),” jelas Pransang.
Sekda mengharapkan, agar pertemuan ini hendaknya dijadikan sebagai momentum untuk melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja kita yang telah memasuki separuh perjalan di tahun 2022. “Segala kendala dan permasalahan yang dihadapi, hendaknya dijadikan pembelajaran dan pengalaman yang berharga untuk mencari solusi dalam pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2022,” ucap Pransang.
Diungkapkannya pula, meskipun dibayangi oleh dampak Pandemi Covid-19, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2022 akan bertumbuh dan menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya. “Hal itu, Sesuai dengan tema RKP Nasional tahun 2022 yaitu, Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural,” katanya.
Melandainya kasus pandemi covid-19 di Kabupaten Katingan, tambahnya, semakin menguatkan sinyal bahwa saat ini mulai memasuki kondisi normal seperti saat sebelum pandemi. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap pelonggaran mobilitas masyarakat, serta memicu aktivitas perekonomian untuk mulai berjalan kembali. “Pelonggaran mobilitas ini membuat kegiatan usaha mulai kembali bergerak, sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang akan mengalami peningkatan,” tutur Sekda. (ndi)