PALANGKA RAYA-Sekolah sudah sepatutnya memberikan pendidikan dan ilmu bagi generasi muda. Namun tak kalah pentingnya, sekolah dituntut untuk bisa membina karakter anak, karena diusia remaja anak-anak sedang mencari jati dirinya.
Demikian hal tersebut disampaikan Ketua Komisi C DPRD Palangka Raya, M Hasan Busyairi, saat dibincangi terkait peran strategis satuan pendidikan saat ini.
Menurutnya, sekolah itu selain menjadi tempat anak didik belajar ilmu pengetahuan, juga menuntut anak agar mengerti tata krama, perilaku dan sikap.
“Sekolah harus menjadi tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga harus mengajarkan anak-anak mengenai tata krama, itu harus. Karena sekolah memiliki tanggungjawab dan menumbuhkan karakter anak didiknya,”katanya.
Dikatakannya, dengan berpedoman pada hal tersebut maka jangan sampai ada tindak kekerasan di sekolah, yang kemudian malah bisa menjadi contoh yang tidak baik dalam mendidik anak didik. Sekolah harus dijadikan sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak didik.
“Permendikbud Riset Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, harus menjadi dasar kepala sekolah untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah,” papar Hasan.
Politikus Partai Golkar Kota Palangka Raya ini menambahkan, banyak dampak buruk apabila terjadi kekerasan di sekolah. Selain berujung pada tindak hukum pidana, kekerasan itu juga bisa berdampak buruk pada psikis dan mental anak-anak seperti anak tidak berani ke sekolah, akibat trauma.
“Tentu kita ingin anak-anak generasi penerus bangsa memiliki akhlak, etika dan moral yang baik. Selain itu anak-anak juga bisa nyaman bersekolah tanpa adanya kekerasan dan pembulian,” pungkasnya. (jun/cen)