Isen MulangKalimantan Tengah

120 Perusahaan Anggota Gapki Adakan Pertemuan Mitigasi Karhutla 

692
×

120 Perusahaan Anggota Gapki Adakan Pertemuan Mitigasi Karhutla 

Sebarkan artikel ini
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib. (FOTO : IST/PE)

PALANGKA RAYA – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ahmad Toyib bersama seluruh anggota GAPKI Kalteng, yang tediri dari 120 perusahaan, melaksanakan pertemuan dalam rangka memperkuat langkah mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara daring melalui zoom meeting, baru-baru ini.

Pemaparan diwakili oleh PT. GIJ dan PT BGA dan melibatkan BPBD Kab/Kota se-Kalteng.

Ahmad Toyib, menegaskan bahwa strategi pencegahan kini menjadi prioritas utama. Dimana, mitigasi karhutla tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemadaman. 

“Pencegahan harus dibangun sejak dini, dengan sistem yang terintegrasi dan dukungan penuh dari semua pihak,” ujar Ahmad Toyib.

Berdasarkan data BGA, sepanjang 2024 tercatat 43 kejadian kebakaran dengan luasan terdampak sekitar 65,11 hektare. Namun, Ahmad Toyib menilai angka tersebut relatif terkendali.

“Kita mengapresiasi kesiapsiagaan yang sudah dibangun perusahaan. Mereka bukan hanya menyiapkan armada damkar dan personel, tapi juga memanfaatkan teknologi untuk deteksi dini,” katanya.

BGA diketahui mengembangkan sistem digital berbasis aplikasi Fire Hunter dan General Inspection yang mempermudah pemantauan hotspot, patroli digital, dan pelaporan kejadian secara real-time.

“Inovasi seperti ini sangat membantu kami dalam pengawasan. Ini contoh konkret bagaimana swasta bisa mengambil peran aktif dalam mitigasi,” jelas Toyib.

Menurutnya, mitigasi yang efektif tidak hanya soal peralatan, tetapi juga sinergi dengan masyarakat. Ia menegaskan, BPBD Kalteng akan segera melakukan aktivasi Pos Komando dan Pos Lapangan yang tersebar di 13 Kabupaten dan 1 Kota. Pos-pos ini akan diisi oleh Masyarakat Peduli Api (MPA), serta Personil TNI Polri yang telah mendapatkan pelatihan khusus.

“Pos Lapangan MPA akan menjadi ujung tombak deteksi dini dan penanganan cepat. Ini penting agar potensi kebakaran bisa segera direspon tanpa menunggu tim dari pusat,” imbuhnya.

Selain itu, Toyib menilai bahwa kemitraan perusahaan dengan desa-desa sekitar juga dianggap krusial. Ia menyoroti bagaimana kolaborasi antara PT BGA dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) binaan dapat menjadi model pencegahan di tingkat bawah. 

“Warga adalah garda terdepan. Pelibatan mereka melalui pelatihan, sosialisasi, dan pemberian peralatan damkar harus terus diperkuat. Kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi perhatian. Saat ini, BGA mengoperasikan lebih dari 1.200 satgas inti yang tersebar di Kalteng, dengan tingkat kesiapan mencapai 92 persen,” pungkasnya. (ifa/nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *