KUALA PEMBUANG – Ketua Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) Yulhaidir yang juga menjabat Bupati Seruyan mengungkapkan, jika secara umum terdapat empat isu yang berkaitan dengan perkelapasawitan secara nasional.
“Secara garis besar, ada empat isu mengenai kelapa sawit nasional. Yang pertama adalah tentang perlindungan dan pemberdayaan petani,” katanya,baru baru ini
Indonesia sejatinya telah mampu menyamai Malaysia dalam produksi perhektare lahan kelapa sawit yakni 3,15 ton perhektare pertahun. Namun, produktivitas pada kebun petani terutama petani swadaya masih rendah. Sumber benih yang tidak jelas dan praktek tani yang masih buruk jadi kendala utama untuk petani.
Isu yang kedua adalah penyelesaian masalah sosial. Konflik lahan belum semuanya tuntas, masih banyak lahan yang tumpang tindih antara hak masyarakat dan perusahaan maupun antara kebun kelapa sawit dan kawasan hutan.
“Sehingga perlu ada penyelesaian sistematis yang menyeluruh dan tidak hanya berdasarkan proyek. Pendataan lahan harus dijalankan dengan dukungan kebijakan yang terkoordinasi antara semua lembaga yang berwenang terutama di tingkat nasional,” ujarnya.
Kemudian, isu yang ketiga adalah menjawab tantangan lingkungan. Tekanan internasional melalui isu lingkungan harus diawab dengan menunjukkan bahwa kelapa sawit diproduksi secara berkelanjutan. “Tantangan lingkungan yang bersifat lintas wilayah seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah mulai diatasi secara sistematis,” tambahnya.
Terakhir, isu yang keempat yakni peningkatan nilai tambah. “Kebun kelapa sawit seharusnya tidak hanya memproduksi buah sawit, tetapi juga memproduksi bahan pangan, komoditas, ternak dan semua peluang investasi yang mengintegrasikan kelapa sawit dengan bisnis lain,” jelasnya Yulhaidir. (yad)