PALANGKA RAYA – Pada debat publik ketiga dalam rangka Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) yang digelar, Rabu (20/11/ 24) malam, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek pembangunan kereta api di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, mereka menjelaskan bahwa rencana ini akan berbeda dari konsep yang sebelumnya dibicarakan, dengan fokus pada pengembangan transportasi yang lebih terintegrasi dan sesuai dengan kebutuhan wilayah Kalteng yang sangat luas.
Agustiar Sabran, usai sesi debat, mengungkapkan bahwa pembangunan kereta api tidak hanya akan difokuskan pada satu wilayah saja, melainkan akan dibagi dalam tiga zona besar, yakni Timur, Tengah, dan Barat.
“Kami akan melanjutkan proyek kereta api, namun kami ingin mengembangkan kereta api yang lebih sesuai dengan kondisi geografis dan ekonomi masing-masing wilayah di Kalteng,” ujar Agustiar kepada awak media.
Dalam pembagian wilayah, Agustiar dan Edy mengungkapkan bahwa di wilayah Timur Kalteng, mereka akan mengutamakan pembangunan infrastruktur untuk mengatasi masalah banjir, salah satunya dengan membendung Sungai Barito.
“Di wilayah Timur, kami memiliki visi besar untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi akibat tingginya debit air Sungai Barito. Ini adalah langkah strategis agar daerah tersebut aman dan bisa berkembang,” jelasnya.
Selain itu, pasangan ini juga menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata di sepanjang kawasan timur, yang dikenal dengan potensi wisata alamnya yang luar biasa.
“Kami ingin mengembangkan pariwisata yang berbasis pada potensi alam dan budaya lokal, termasuk pemberdayaan nelayan di sekitar wilayah tersebut,” tambah Agustiar.
Sementara itu, di wilayah Tengah Kalteng, Agustiar dan Edy memiliki rencana jangka panjang untuk memperbaiki infrastruktur jalan.
“Koridor jalan di wilayah Tengah akan kami perbaiki agar konektivitas antar daerah lebih lancar, terutama untuk mempermudah distribusi barang dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Agustiar.
Lebih lanjut, mereka berencana untuk membangun sistem transportasi yang lebih terintegrasi dengan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan beberapa kabupaten di Kalteng.
“Setelah infrastruktur jalan memadai, kami akan melanjutkan pembangunan rel kereta api yang akan terhubung dengan daerah-daerah seperti Katingan, Pulang Pisau, Palangka Raya, Kapuas, dan Behaur,” ungkap Edy.
Di wilayah Barat Kalteng, pasangan Agustiar-Edy berkomitmen untuk mendorong sektor industri, terutama terkait dengan hilirisasi produk sawit.
“Kami ingin mengoptimalkan potensi industri sawit di Barat Kalteng dengan melakukan hilirisasi agar produk sawit dapat memberikan nilai tambah lebih besar bagi perekonomian lokal,” kata Agustiar.
Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa pariwisata di kawasan Tanjung Puting akan menjadi prioritas dalam pengembangan wilayah Barat. Tanjung Puting, yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan habitat orangutan, dianggap memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
“Kami akan bekerja untuk memastikan bahwa Tanjung Puting bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kalteng, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya. (ifa)