PALANGKA RAYA – Pemerintah kota Palangka Raya terus tingkatkan kewaspadaan dan kesiagaan mengenai ancaman banjir di daerah kota Palangka Raya, karena mengingat sepekan belakangan ini curah hujan semakin meningkat, serta dibeberapa titik kecamatan sudah tergenang air.
Pj walikota Palangka Raya, Hera Nugrahayu menyampaikan bahwa pemerintah kota Palangka Raya sudah menetapkan status siaga sejak bulan november lalu, karena curah hujan yang tinggi.
“Nah sekarang curah hujan tampaknya memang ada peningkatan, dari BMKG pun, mengatakan ada potensi ke depan curah hujan semakin tinggi,” kata Hera Nugrahayu saat ditemui awak media Palangka Ekspres, Selasa (3/12/24).
Ia juga menjelaskan bahwa mereka sudah mengadakan rapat lintas sektoral secara pentahelix untuk menentukan dan menyepakati apakah kondisi saat ini dapat ditingkatkan statusnya.
“Nah jadi prosedurnya seperti itu, kalau indikator-indikator yang ada di lapangan itu memang sudah mengharuskan kita meningkatkan status, maka semua dengan keputusan semua pihak ya, maka kita akan naikkan,” bebernya.
Namun menurutnya saat rapat lintas sektor kemarin, ternyata belum lengkap indikator yang dipersyaratkan untuk menaikkan status menjadi tanggap darurat, karena memperhatikan jumlah yang terdampak, adakah fasilitas sosial sekolah yang sudah terdampak, yang mengakibatkan aktivitas sekolah tidak bisa dilaksanakan dan data dari pihak terkait belum terpenuhi, maka ini yang menjadi alasan mereka belum meningkatkan status ancaman banjir.
“Hari ini belum menaikkan status, bukan belum urgent, tetap ada potensi, tetapi mendalami berdampaknya di masyarakat, misalnya indikator yang ada disekolah yang berdampak pada anak-anak dan para pengungsi yang sudah dievakuasi,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk beberapa hari kedepan, dengan tetap berkoordinasi dengan instansi lintas sektor dan pihak terkait, berkaitan dengan kemungkinan terburuk yang terjadi.
“Apabila nanti sudah statusnya tanggap darurat, bukannya hanya ada posko standar, tetapi khusus untuk macam-macam, keperluannya tidak hanya sebagai posko pengendali, melainkan juga untuk penerimaan bantuan, penyerahan bantuan, dan sebagainya,” tuturnya.
Hera Nugrahayu menyampaikan bahwa kesehatan masyarakat saat terdampak banjir memang perlu diperhatikan, sebab akan rawan terserang penyakit.
“Ya saya kira secara otomatis ketika kita tetapkan status siaga, secara otomatis karena kita menggunakan portal aplikasi perisai itu sudah semua perangkat daerah yang ada itu sudah tahu apa yang harus dilakukan secara otomatis dan kita tinggal memantau,” tutupnya. (riz/*/nur)