PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, mengungkapkan gagasan besar terkait pembangunan proyek kereta api di wilayah tengah Kalimantan yang dirancang untuk mendukung sektor sumber daya alam (SDA) dan ketahanan pangan.
Dalam wawancara dengan sejumlah media, Edy menyampaikan bahwa konsep kereta api yang sedang digagas akan memiliki peran strategis dalam menghubungkan daerah-daerah penghasil SDA, serta memperkuat konektivitas antarwilayah yang memiliki potensi pertanian dan hasil bumi.
Menurut Edy, gagasan awal proyek kereta api untuk wilayah tengah Kalimantan ini bertujuan untuk menciptakan trase jalur khusus yang dapat memperlancar transportasi SDA dari daerah penghasil ke pusat-pusat industri dan pasar.
“Kami ingin membuat trase jalur khusus untuk SDA. Konsep yang kami usulkan ini cukup bagus untuk mendukung pengelolaan dan distribusi yang ada di wilayah tengah Kalimantan,” ujar Edy, Rabu (11/12/24).
Wagub Edy juga menyinggung tentang proyek kereta api sebelumnya yang sempat digagas, yaitu proyek kereta api yang menghubungkan Puruk Cahu dengan Batanjung. Proyek yang sempat mendapat perhatian publik ini, namun kemudian terhenti akibat berbagai kendala, kini menjadi fokus perhatian kembali. Edy mengungkapkan bahwa meskipun proyek ini sempat terkendala, pihaknya berencana untuk meninjau dan melanjutkan kembali pengembangannya.
“Sementara untuk proyek kereta api yang lalu, dari Puruk Cahu yang pernah digagas hingga Batanjung, itu nanti juga akan kita lihat kembali. Kami akan telusuri lagi karena sempat terhenti. Kami pernah mengundang PT INKA (Industri Kereta Api) untuk membahas kelanjutannya, namun waktu itu situasi politik menjelang Pilpres (Pemilu Presiden) yang membuatnya kurang kondusif,” jelas Edy.
Sebagai langkah lanjutan, Edy menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai lembaga, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappedalitbang) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk menyusun konsep yang lebih matang mengenai proyek kereta api ini.
Sebagai proyek besar yang memiliki dampak jangka panjang, Edy menyebutkan bahwa pengkajian dan perencanaan yang matang sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
“Gagasan ini perlu kita matangkan lagi dengan Bappedalitbang, kemudian Bappenas, karena ini bukan hanya soal SDA, tetapi juga hasil bumi dan sebagainya yang terkait dengan ketahanan pangan,” katanya.
Lebih lanjut, Wagub menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari proyek kereta api ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan di Kalteng. Dengan adanya jalur transportasi yang lebih cepat dan efisien, hasil pertanian dan produk pangan yang dihasilkan oleh masyarakat bisa didistribusikan dengan lebih baik. Ini akan membantu memperlancar pasokan pangan ke berbagai wilayah, sehingga menciptakan sistem distribusi pangan yang lebih merata dan stabil.
“Sektor pertanian dan hasil bumi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya jalur kereta api yang menghubungkan daerah-daerah penghasil hasil bumi, kita berharap dapat meningkatkan distribusi produk-produk tersebut ke pasar yang lebih luas,” tandasnya. (ifa)