
ARAHAN: Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pulang Pisau Paridah Ernawati menyampaikan arahan pada kegiatan gerakan pangan murah Mandiri di Kecamatan Jabiren Raya, baru-baru ini. (Foto: IST)
PALANGKA RAYA – Warga di tiga kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) antusias menyambut kegiatan Gerakan Pangan Murah (GMP) Mandiri, dilaksanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Pulpis melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) setempat.
Kegiatan di tiga kecamatan, yaitu Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Banama Tingang, dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Adapun komunitas yang dijual dalam kegiatan GPM Mandiri tersebut, diantaranya gula pasir dijual dengan harga Rp.14.000/kg, minyak goreng Rp.14.000/liter, tepung terigu Rp.7.000/kg dan telur ayam ras dijual dengan Rp.50.000/rak.
Kepala DKP Pulpis, Paridah Ernawati mengatakan, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Mandiri ini dalam rangka menyambut hari besar nasional keagamaan juga dalam upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan serta dalam upaya pengendalian Inflasi daerah.
“Kegiatan GPM Mandiri ini juga sebagai upaya memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi masyarakat di Pulpis. Khususnya di tiga kecamatan agar bisa memperoleh harga pangan yang lebih murah dari harga pasar, berkualitas, dan aman,” ucap Paridah Ernawati, Minggu (22/12).
Dia juga menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini juga untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan pokok strategis, khususnya gula pasir dan minyak goreng yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN).
“Komitmen pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Pulang Pisau terus mengupayakan langkah-langkah antisipasi secara dini dan terkoordinasi melalui kebijakan yang tepat, sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat,” tandasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan pemerintah daerah sebagai langkah konkrit dalam menangani inflasi daerah.
“Kita berharap, melalui kegiatan ini dapat membantu dan meringankan beban masyarakat dalam memperoleh bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau di bawah harga pasar. Sehingga terjadi keseimbangan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru),” pungkasnya. (ung/abe)