Peresmian Kawasan Percontohan Lewu Bahalap di Pulang Pisau
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) melaksanakan penataan permukiman melalui Program Kawasan Percontohan Lewu Bahalap.
KEPADA sejumlah awak media, Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani, menyampaikan di penghujung tahun 2024, pemerintah daerah melalui Dinas Perkimtan setempat meresmikan Kawasan Percontohan Lewu Bahalap yang berada di Kompleks Buruh Kelurahan Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir.
“Program ini merupakan hasil Proper Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Dinas Perkimtan yang ditindaklanjuti di pembangunan jangka menengah, bahwa kedepan daerah yang indah atau Bahalap, yang tadinya perkampungan kumuh menjadi perkampungan yang bagus dan indah atau Bahalap ” ucap Hj Nunu Andriani, Selasa (31/12/2024).
Pj Bupati mengatakan, konsep pembangunan rumah ada dua. Pertama ada Pembangunan Baru (PB). Kedua, Perbaikan Atap, Lantai dan Dinding (Aladin) dan di setiap rumah dibangunkan kolam serta MCK
“Terkait kolam, tujuannya untuk membantu perekonomian dan mengurangi beban dengan kolam tersebut ditabur benih ikan, bila kedepan masyarakat yang tinggal disini betul–betul sehat dengan pemukiman layak huni,” tambahnya.
Nunu Andriani berpesan kepada masyarakat yang tinggal di Lewu Bahalap, bisa memanfaatkan halaman dengan menanam tanaman yang bisa dikonsumsi seperti cabe, sayur dan lainnya untuk kedepan bisa mengurangi beban keluarga.
Sementara itu Kepala Dinas Perkimtan Hargatin menyampaikan, sebanyak 34 rumah yang dibangun, baik itu bangunan baru, maupun bangunan yang hanya direnovasi atap, lantai dan dinding.
“Konsep Kawasan percontohan Lewu Bahalap ini akan dibangun dengan warna-warni untuk terlihat lebih cantik dan indah atau bahalap,” ucapnya.
Kadis Perkimtan tersebut juga mengatakan, 34 rumah yang dibangun sudah termasuk dibangun kamar mandi dan toilet serta dibangunkan satu kolam ikan.
“Kolam ikan ini bertujuan untuk bagaimana masyarakat yang tinggal di pemukiman ini bisa berdaya, baik itu secara ekonomi melalui ikan yang dirawat dan bisa dijual maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya. (ung)