
PERTEMUAN: Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran saat mengadakan pertemuan bersama sejumlah OPD, Minggu (12/1). (Foto: IST)
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, mengungkapkan beberapa rencana strategis yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan infrastruktur di wilayah ini.
Program-program unggulan yang disampaikan oleh Sugianto diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka, terutama melalui pembangunan infrastruktur dan sektor ekonomi yang lebih terintegrasi.
Salah satu program utama yang menjadi sorotan adalah pembangunan dan pengambilalihan jalan sepanjang 360 kilometer di tiga kabupaten Kalteng. Program ini bertujuan untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang terisolasi dan memperlancar arus barang serta mobilitas masyarakat. Dengan dibukanya akses jalan ini, diharapkan potensi ekonomi yang ada di daerah tersebut dapat lebih berkembang, memudahkan distribusi hasil pertanian, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
“Salah satu tujuan utama dari pembangunan jalan ini adalah untuk membuka akses ke wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi. Dengan adanya infrastruktur yang baik, kami berharap dapat mendorong potensi ekonomi setempat untuk berkembang lebih pesat,” ujar Gubernur, Minggu (12/1).
Selain infrastruktur jalan, Gubernur juga mengungkapkan sejumlah program yang diinisiasi oleh pemerintah pusat, yang akan diintegrasikan dengan kebijakan pembangunan di Kalteng. Salah satu program tersebut adalah pengembangan food estate seluas satu juta hektare yang direncanakan untuk mengoptimalkan sektor pertanian di wilayah ini.
Dalam pengembangan ini, Kalteng akan fokus pada peningkatan produksi pangan, khususnya komoditas seperti padi dan jagung, yang diharapkan dapat mengatasi masalah ketahanan pangan di daerah maupun nasional.
Tak hanya itu, sektor peternakan juga menjadi fokus utama dalam program strategis Gubernur. Pengembangan usaha sapi perah akan dilakukan secara terpusat di daerah DAS Barito. Dengan pengembangan ini, diharapkan Kalteng tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan susu domestik, tetapi juga dapat memperkuat sektor peternakan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
“DAS Barito akan menjadi pusat pengembangan sapi perah. Kami optimis bahwa dengan pengelolaan yang baik, sektor peternakan di wilayah ini bisa berkembang pesat dan memberikan dampak ekonomi yang positif,” jelas Sugianto.
Pemprov Kalteng juga berencana untuk mendorong hilirisasi produk lokal, terutama dalam sektor pertanian dan perikanan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk daerah, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Pengintegrasian berbagai program ini juga bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sugianto menargetkan, dengan implementasi program-program ini, APBD Kalteng dapat mencapai angka Rp 15 sampai dengan Rp 20 triliun pada tahun 2030. Capaian tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan fiskal daerah dan mendukung pembiayaan program pembangunan jangka panjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya menargetkan bahwa pada tahun 2030, APBD Kalteng dapat mencapai Rp 15 hingga Rp 20 triliun. Dengan peningkatan ini, kami akan memiliki kapasitas lebih besar untuk melakukan pembangunan yang lebih merata dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Orang Nomor Satu di Bumi Tambun Bungai itu juga menegaskan, pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kalteng. Salah satu program utama yang ditekankan adalah pemerataan pembangunan antara wilayah Barat, Timur, dan Tengah. Dengan pendekatan ini, Sugianto berharap pertumbuhan ekonomi yang lebih merata akan tercipta di setiap kabupaten, yang pada gilirannya dapat memperkecil ketimpangan antar daerah.
Lebih lanjut, Gubernur Sugianto menyebutkan bahwa dengan meningkatnya APBD dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya pemekaran provinsi di masa depan. Pemekaran tersebut diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan memberikan perhatian yang lebih besar bagi tiap daerah di Kalimantan Tengah.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, tidak menutup kemungkinan pemekaran provinsi di Kalteng akan terealisasi. Pemekaran ini akan memberikan peluang bagi daerah-daerah untuk berkembang lebih cepat dan dapat meraih potensi ekonomi yang lebih besar,” pungkasnya. (ifa/abe)