
DISKUSI: Kadis TPHP Provinsi Kalteng, Sunarti saat menerima tamu dari Ditjen PSP, Kementan RI, Senin (13/1). (Foto: IST)
PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti menggelar, rapat bersama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh Dede Sulaeman di ruang rapat Dinas TPHP, Senin (13/1).
Rapat tersebut, membahas rencana persiapan program cetak sawah yang diharapkan, dapat meningkatkan luas lahan tanam padi sebagai langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Sunarti dalam pertemuan itu menyampaikan, bahwa Kalteng memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan pertanian, khususnya dalam mencetak sawah baru.
Menurutnya, beberapa wilayah di provinsi ini memiliki kondisi geografis yang mendukung untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian padi. Oleh karena itu, rencana untuk mencetak sawah baru ini diharapkan, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah sekaligus memberikan kontribusi positif bagi ketahanan pangan nasional.
“Potensi lahan di Kalteng sangat besar, dan kami sangat mendukung penuh program cetak sawah ini. Selain dapat meningkatkan luas lahan tanam padi, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi beras yang tentunya akan berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan pangan nasional,” ujar Sunarti.
Program cetak sawah baru di Kalteng juga mendapat perhatian serius dari Kementerian Pertanian melalui Ditjen PSP. Dede Sulaeman, yang mewakili Kementerian Pertanian dalam rapat tersebut menjelaskan, bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memastikan kesiapan pemerintah daerah, terutama dari segi teknis dan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk kelancaran program cetak sawah.
“Kami berharap, melalui rapat ini kita bisa menyusun langkah-langkah konkret untuk memastikan agar program cetak sawah dapat terlaksana dengan baik. Salah satu aspek penting adalah kesiapan sarana dan prasarana, baik dari sisi irigasi, jalan akses ke lokasi serta sistem pengelolaan air yang tepat,” ungkap Dede.
Pada akhir rapat, kedua pihak sepakat untuk melakukan tindak lanjut dengan mengadakan kunjungan lapangan guna meninjau langsung lokasi yang diusulkan sebagai lahan untuk cetak sawah baru.
Kunjungan ini bertujuan, untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang akan mendukung kelancaran program, serta untuk melakukan penilaian lebih mendalam terkait kondisi tanah dan sumber daya alam yang ada.
“Langkah selanjutnya adalah melakukan kunjungan lapangan ke lokasi yang sudah diusulkan sebagai area cetak sawah. Kami ingin memastikan bahwa segala kebutuhan teknis dan infrastruktur pendukungnya sudah siap sehingga program ini dapat terlaksana dengan lancar,” tutupnya. (ifa/abe)