
Ilustrasi makanan bergizi gratis.
Pelajar SMP 3 Palangka Raya Keluhkan Kualitas Makanan Bergizi Gratis
PALANGKA RAYA – Program makan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan dan prestasi belajar anak-anak. Termasuk para pelajar di wilayah Kota Palangka Raya.
Program makan bergizi gratis ini juga diharapkan para orang tua agar kualitas makanan yang disediakan lebih baik. Namun harapan itu bertolak belakang. Pasalnya, program MBG ini menuai keluhan dari sejumlah pelajar di SMPN 3 Palangka Raya.
Program MBG memastikan para pelajar mendapatkan asupan gizi yang cukup guna mendukung daya tahan tubuh dan konsentrasi belajar, namun beberapa pelajar mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kualitas makanan yang disediakan. Sejumlah pelajar mengaku merasa kurang puas dengan rasa dari menu yang disajikan.
Dilansir dari prokalteng.co, sejumlah pelajar SMPN 3 Palangka Raya, menyebutkan ayam yang disediakan memiliki aroma tak sedap dan sebagian pisang yang diberikan dalam kondisi busuk.
Salah satu pelajar, IR (14), mengungkapkan bahwa ayam yang disajikan terasa agak amis, sementara teman-temannya menemukan pisang busuk dalam kotak makanannya.
“Ayamnya terasa agak amis, terus teman saya dapat pisang yang busuk. Ada yang membuang pisang itu, ada juga yang tetap makan, tapi bagian busuknya dibuang,” ujarnya.
Meski demikian, IR tetap mengonsumsi ayam tersebut meskipun merasa tidak nyaman dengan aromanya.
Sementara pelajar lainnya, ME (13), juga mengeluhkan hal serupa, meskipun ia menilai daging ayam tersebut tetap lezat meski baunya kurang sedap.
“Bau ayamnya memang enggak enak, tapi dagingnya tetap enak. Ayam masak kecap. Ada yang nggak mau makan, dan makanannya dibagikan ke teman-temannya,” kata ME.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Kenanga, M Reda Novriyan, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Kami menerima beberapa keluhan dan ini akan kami tindak lanjuti. Kami pastikan membeli bahan makanan yang segar, karena stok tiba pada sore atau malam hari untuk digunakan esoknya. Untuk pisang, kami pastikan membeli yang baru, bukan yang lama,” jelasnya. (jef/kpg/cen)