Era Digitalisasi Serba Online Belanja Masa Kini
Dengan kemajuan teknologi dan internet yang semakin mudah diakses menjadikan pola belanja masyarakat mengalami perubahan drastis. Perubahan itu tidak hanya mempengaruhi cara belanja masyarakat, namun juga mempengaruhi aspek kehidupan seperti gaya hidup, ekonomi, dan interaksi sosial masyarkat secara langsung maupun tidak.
TAMPAK senggang Puspita Ayuning Tyas (27) di kantor tempat ia berkerja di sela-sela waktu istirahat. Dia terlihat antusias menatap layar ponselnya membuka aplikasi Tokopedia (toko online daring) dengan market perlengkapan skincare.
Wanita kelahiran Sukamara 1998 itu mengaku, belanja online merupakan Solusi terbaik baginya. Lantaran ia tidak perlu langsung ke store kosmetik. Cukup menggunakan handphone genggamnya membuka aplikasi Tokopedia. Kemudian menjelajahi fitur pencarian, ia sudah menemukan beberapa pilihan produk skincare yang diinginkan. “Kehadiran toko online, sangat membantu kita belanja kebutuhan yang tidak mendesak. Seperti halnya skincare,” ucapnya, Senin (28/4/2025).
Menurut Puspita, pembelian kali ini dia menggunakan metode pembayaran e-Payment, yang dimana sebelumnya ia selalu melakukan pembelian dengan metode Cash On Delivery (COD). “Kali ini saya mencoba menggunakan fitur yang ada di BRImo yakni e-Payment bagian dari layanan BRImo untuk pembayaran belanja online di e-commerce yang diketahui telah berkerja sama dengan Tokopedia,” katanya.
Diungkapkannya, melalui BRImo e-Payment, nasabah cukup memasukan user.id dan password BRImo, kemudian muncul halaman detail transaksi. Selanjutnya akan dikirimkan kode otentikasi berupa SMS OTP. Jika kode tersebut dimasukan sesuai, maka transaksi akan sukses.
Proses tersebut, katanya, begitu mudah. Terlebih belanja online juga memiliki kelebihan yang menarik bagi para pembeli. Karena memiliki produk yang beragam, belanja dapat dilakukan dimana saja, tanpa harus menghadapi kerumunan dan antrean Panjang.
Hal ini sangat membantu orang-orang yang memiliki jadwal padat atau sibuk setiap hari.
“Melalui BRImo e-Payment, belanja menjadi mudah. Tidak perlu lagi pindah aplikasi, seperti pembayaran di aplikasi lainnya,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Pemimpin BRI Kantor Cabang Palangka Raya, Sari Wahono, mengatakan BRI telah menyajikan berbagai layanan digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam bertransaksi secara mudah dan cepat. “Salah satunya BRImo e-Payment yang merupakan layanan pembayaran digital yang memungkinkan nasabah melakukan pembayaran di e-commerce mitra,” katanya.
Dia mengungkapkan, e-Payment juga dilengkapi dengan fitur OTP untuk sistem keamanannya berupa kode OTP akan dikirimkan langsung ke akun BRImo ketika transaksi pembayaran dilakukan.
BRImo menawarkan keunggulan berupa fitur lengkap dari seluruh channel di ATM, internet banking BRI Web, SMS Banking dan internet banking BRI mobile serta memperluas kerja sama dengan biller-biler agregatator untuk memenuhi kebutuhan nasabah. “BRI mengutamakan kepuasan nasabah, yang saat ini memiliki lebih dari 36 juta pengguna BRImo,” tandasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Anita, pemilik toko offline mengungkapkan, dampak yang ia alami pasca kehadiran aplikasi belanja online. “Dampak yang paling nyata dari peningkatan penjualan online adalah berkurangnya pelanggan yang berbelanja secara langsung di toko offline,” ujarnya.
Menurut dia, banyak toko offline merasakan dampak dari kemerosotan ekonomi saat ini. Mengingat persaingan berjualan yang signifikan karena persaingan harga dan kenyamanan paltform e-commerce.
“Dampak pandemi Covid-19 pandemi telah secara dramatis mempercepat pertumbuhan e-commerce karena banyak toko fisik terpaksa tutup sementara,” tambahnya.
Hal tersebut juga mengharuskan toko offline beradaptasi dengan cepat melalui strategi digitalisasi dan penawaran layanan pengiriman. “Untuk menjangkau hal tersebut, kita juga melakukan jualan secara online di media sosial, serta di toko offline menyediakan pembayaran melalui QRIS BRI,” bebernya.
Cara tersebut dilakukannya untuk bertahan di dunia perdagangan. “Karena sudah zaman digitalisasi, kita juga harus ikut meskipun dengan terbata-bata,” akuinya. (*)
