NANGA BULIK – Bupati Lamandau Risky Aditya Putra menyampaikan penguatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) di daerah menjadi pekerjaan rumah yang tak bisa diabaikan jika Lamandau ingin sejalan dengan visi Indonesia Emas.
Penguatan kapasitas yang dimaksud diantaranya termasuk dalam penguasaan teknologi informasi dan kemampuan inovasi pelayanan.
Hal ini dikatakannya usai peryaan Hari Otonomi Daerah di Lamandau baru-baru ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau menggelar upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-XXIX di halaman Kantor Bupati Lamandau.
Kegiatan ini dihadiri seluruh ASN serta sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), menandai refleksi tahunan atas perjalanan otonomi daerah di wilayah tersebut.
Upacara dipimpin oleh Asisten II Setda Lamandau, Dr. Meigo Basel, yang membacakan amanat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian.
Tema nasional “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045” digaungkan sebagai penanda harapan besar terhadap peran daerah dalam pembangunan nasional.
Dalam sambutannya, Dr. Meigo menegaskan bahwa otonomi daerah harus menjadi ruang bagi tata kelola pemerintahan yang lebih adaptif, responsif, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Momentum ini harus mendorong komitmen bersama untuk memperkuat kapasitas daerah dalam melayani masyarakat dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Namun, di balik semangat peringatan, sejumlah tantangan nyata masih menghantui implementasi otonomi daerah di Lamandau.
Beberapa kalangan menilai bahwa tata kelola birokrasi belum sepenuhnya mencerminkan prinsip adaptif dan pelayanan publik yang optimal.
Isu tentang kesenjangan pelayanan antara pusat kecamatan dan desa terpencil, hingga persoalan efektivitas sinergi lintas sektor di tingkat daerah, kerap menjadi kritik tahunan yang belum sepenuhnya terjawab. (han/rdo)