Feature

Perluas Akses Keuangan QRIS Perangi Upal

372
×

Perluas Akses Keuangan QRIS Perangi Upal

Sebarkan artikel ini
Perluas Akses Keuangan QRIS Perangi Upal
TRANSAKSI : Pembeli telur di Kios Aris melakukan transaksi pembayaran melalui QRIS, Selasa (29/4/2025).FOTO PE

QRIS Pembayaran Digital Praktis

Kecepatan dalam genggaman kemudahan transaksi kini dihadirkan oleh BRI yang terus berinovasi dalam mendukung digitalisasi bagi pelaku usaha.

NURLAILI, Palangka Raya

KEHADIRAN Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) memberikan kontribusi cukup penting bagi kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Seperti yang dirasakan Aris, seorang pedagang telur yang memiliki kios di Pasar Kahayan, Palangka Raya, yang lapaknya baru saja memiliki QRIS November 2024. “Sebelumnya pelanggan telah menanyakan kehadiran pembayaran melalui QRIS, namun pada waktu itu belum ada. Sebab kita perlu ke bank untuk pengurusan. Sementara waktu kita tidak punya karena sibuk berdagang,” ucapnya.

Diungkapkannya, QRIS miliknya dibantu petugas BRI dalam pembuatan, yang pada waktu itu adanya pembuatan secara kolektif. “Kalau petugas tidak membantu dalam pembuatan, kemungkinan kita sebagai pedagang di sini cukup kesulitan. Alhamdulilah kehadiran QRIS juga memiliki sisi positif transaksi lebih mudah dan cepat,” ujarnya.

Di balik kemudahan itu, sisi lainnya yakni lamanya waktu masuk dana ke rekening pribadi. “Saat pembeli scan barcode pembayaran uangnya tidak langsung masuk ke rekening, namun memerlukan proses beberapa jam sekitar 6 sampai 7 jam untuk masuk ke rekening,” ujarnya.

Dia berharap ke depannya, waktu dana masuk ke rekening bisa dilakukan lebih cepat. “Sehingga kita bisa melakukan perputaran modal dengan cepat. Terlebih nominal harga telur yang  relatif  murah. Berkisar Rp 1.500 sampai Rp 2.500. Sementara setiap hari hanya laku sekitar 1.000 butir telur. Jadi membutuhkan perputaran modal,” akuinya.

Dia tak menepis kehadiran QRIS merupakan bagian dari mengurangi transaksi menyediakan uang pengembalian serta bisa terhindar dari peredaran uang palsu.

Masih di tempat yang sama, Bella, seorang pembeli telur mengaku kehadiran QRIS membantu dia lebih mudah bertrasaksi. “Tidak perlu membayar melalui uang tunai. Sebab cukup dengan transaksi QRIS mudah, aman dan praktis,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Pemimpin BRI Kantor Cabang Palangka Raya Sari Wahono mengungkapkan, transaksi menjadi lebih efektif dan efisien melalui QRIS.

“Pembayaran QRIS dapat diterima seluruh e-wallet dari berbagai metode pembayaran, dengan maksimal pembayaran Rp 2 juta per transaksi. Namun sisi lainnya, penyedia QRIS dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian atau bulanan atas transaksi QRIS yang dilakukan setiap pengguna QRIS, sesuai mitigasi risiko pengguna,” tuturnya.

Dia menjelaskan, untuk sekarang settlement QRIS BRI terdapat 4 kali dalam 24 jam. Transaksi dari pukul 17.01 WIB sampai pukul 23.30 WIB, akan masuk di pukul  06.00  WIB  sampai pukul 09.00 WIB. Kemudian transaksi dari pukul  23.31 sampai pukul  10.00  WIB  akan masuk di pukul 13.00 WIB  sampai 14.00 WIB. Transaksi dari pukul  14.01 WIB sampai pukul 17.00 WIB  akan masuk di pukul 21.00 WIB sampai pukul 22.00  WIB.

“Untuk dilakukan percepatan pentransferan dari QRIS ke rekening pribadi tentu tidak bisa, karena  sudah ada jadwal settlemen,” sebutnya.

Di sisi lain, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Yuliansah Andrians mengungkapkan, QRIS  hadir selain meningkatkan inklusi keuangan, juga menjadi upaya Bank Indonesia dalam memerangi peredaran uang palsu dan mencegah berbagai tindakan kejahatan dalam transaksi keuangan. “Pembayaran lebih aman, cepat dan tercatat secara digital sehingga meminimalkan risiko penipuan dan peredaran uang palsu yang selama ini merugikan pedagang,” katanya.

Peredaran uang palsu menjadi tantangan bagi stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan.

“Oleh sebab itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melaporkan bilamana terdapat adanya peredaran uang palsu. Sebab hal tersebut merupakan perbuatan melanggar hukum harus dilakukan penindakan dengan tegas. Meskipun saat ini, peredaran uang palsu di Kalteng cukup minim,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *