Isen MulangKalimantan Tengah

Program Agustiar Mengajar akan Jadi Agenda Rutin Tiap Bulan

40
×

Program Agustiar Mengajar akan Jadi Agenda Rutin Tiap Bulan

Sebarkan artikel ini
Program Agustiar Mengajar akan Jadi Agenda Rutin Tiap Bulan
VIRTUAL: Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran (tengah) bersama Wagub H Edy Pratowo dan Plt Kepala Disdik Kalteng, M. Reza Prabowo saat program Pak Agustiar mengajar secara virtual dari ruang kerja gubernur, Senin (26/5/26). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat sejarah baru pada sektor pendidikan. Yakni melalui program Pak Agustiar Mengajar–The Series #1, yang dilaksanakan pada Senin (26/5), Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, secara langsung mengajar sebanyak 97.000 siswa SMA atau SMK dan SKH dari 422 sekolah di seluruh Kalteng secara serentak.

Program tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng. Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng sebagai bagian dari inovasi pembelajaran digital yang mengusung konsep hybrid learning. 

Gubernur secara langsung melalui ruang kerja didampingi Wagub, H. Edy Pratowo dan Plt. Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo.

Pembelajaran tersebut dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom Meeting yang terhubung ke seluruh sekolah di bawah kewenangan pemprov. 

Mengusung tema “Belajar Hal-Hal Inspiratif secara Interaktif”, Gubernur Agustiar menyampaikan pentingnya membangun generasi unggul Kalteng melalui pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai attitude, mindset, character dan skill.

“Pelajar Kalteng harus memiliki adab dan sopan santun, berfikir kritis dan kreatif, menjaga karakter luhur Dayak serta mengasah keterampilan masa depan,” ucap Gubernur Agustiar.

Dirinya menegaskan bahwa tidak boleh ada anak Kalteng yang tidak dapat sekolah, tidak dapat berobat, atau tidak dapat makan. 

Kemudian Gubernur Agustiar menyoroti pentingnya kolaborasi antara metode pembelajaran tradisional dengan teknologi modern, seperti penggunaan papan tulis interaktif untuk menggantikan papan kapur. Namun tetap mempertahankan pendekatan konvensional agar siswa tetap kreatif dan inovatif.

Lebih lanjut, pelajar diingatkan untuk menghindari beberapa hal jika ingin sukses. Diantaranya, jangan melakukan pergaulan bebas, jangan menggunakan narkoba, jangan minum minuman keras, jangan merokok, jangan plin-plan, memiliki karakter, punya attitude, harus konsisten, harus patuh kepada orang tua dan guru, sama teman harus saling menghormati, dan beretika.

Wakil Gubernur, H. Edy Pratowo menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi program-program unggulan pendidikan Pemprov Kalteng, seperti Sekolah Gratis dan Kuliah Gratis.

“Kami telah bekerja sama dengan 32 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk memastikan setiap anak Kalteng punya peluang kuliah tanpa beban biaya,” tuturnya.

‎Wagub Edy menegaskan komitmen pemprov dalam mendukung sarana pembelajaran digital. Sejumlah sekolah telah menerima perangkat interaktif seperti smart TV dan papan tulis digital.

Disisi lain, ‎Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo menyampaikan bahwa program “Pak Agustiar Mengajar” akan menjadi agenda rutin setiap bulan. 

Dirinya juga menjelaskan, digitalisasi pendidikan di Kalteng terus dikembangkan melalui inisiatif besar bernama Kelas Digital Huma Betang.

“Kelas Digital Huma Betang adalah Learning Management System (LMS) terpadu yang dirancang untuk menghubungkan guru, siswa, sekolah, dan dinas pendidikan dalam satu ekosistem digital,” ucapnya.

Reza Prabowo menilai, melalui Sistem Kelas Digital Huma Betang memungkinkan pembelajaran dilakukan secara sinkronus atau adanya interaksi antara guru dan siswa dilakukan secara langsung. Misalnya melalui video conference, serta asinkronus (fleksibel). Siswa/siswi dapat mengakses materi pembelajaran, berinteraksi dengan rekan, dan pengajar secara leluasa, tidak terbatas waktu kelas yang ditentukan.

Menurutnya. Pengembangan LMS ini akan memudahkan monitoring capaian belajar siswa, memfasilitasi e-learning, hingga menyediakan ruang kelas virtual yang bisa diakses kapan saja oleh peserta didik di seluruh pelosok Kalteng. Untuk mengetahui, pada tahun 2026-2027 seluruh sekolah di bawah naungan Pemprov Kalteng sudah terintegrasi ke dalam sistem digital tersebut. Dengan di dahului Piloting pada tahun 2025 di Beberapa sekolah untuk penerapan sistemnya.

“Dengan manajemen digital ini, tidak hanya mendukung proses pembelajaran, tapi juga mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi di Kalimantan Tengah. Ini adalah upaya konkret kami menyambut Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan generasi unggul dari sekarang,” pungkas Reza. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *