PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan sejak dini. Program tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit secara menyeluruh, dengan menyasar kelompok usia baru lahir hingga lanjut usia (lansia). Hal ini juga menjadi kado peringatan ulang tahun Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menjelaskan, layanan PKG berfokus di puskesmas, sejalan dengan kebijakan nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keaehatan.
“Saat ini untuk kebijakan pemerintah ya dari Kementerian Kesehatan itu di puskesmas dulu. Diharapkan seluruh masyarakat dari berbagai kelompok usia dapat memeriksakan kesehatannya,” kata Andjar kepada awak media, Selasa (1/7/2025).
Menurut dia, tujuan utama program tersebut agar seluruh penduduk di wilayah Negara Republik Indonesia dapat mengetahui serta diketahui status kesehatannya. PKG bertujuan untuk mencegah, bahkan sejak kelahiran bayi dilakukan screening seperti hipotiroid konginental yang bertujuan untuk mendeteksi potensi kelainan sejak dini.
Andjar juga menyebutkan, saat ini penyebab kematian utama di Indonesia bukan lagi penyakit infeksi, melainkan penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.
“Kita sekarang menghadapi yang namanya double burden disease, bahkan triple burden. Penyakit infeksi belum tuntas, muncul lagi PTM, dan ada lagi risiko lainnya. Ini menjadi beban kesehatan masyarakat yang besar,” jelasnya.
Melalui penyuluhan serta pemeriksaan rutin, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya sebelum muncul gejala. Sebagai contoh, jika ditemukan kadar kolesterol yang tinggi, maka dapat segera diberikan penyuluhan mengenai gaya hidup sehat dan pola makan tepat. Jika memang perlu indikasi medis, tentu nantinya dapat diberikan pengobatan.
“Konsep ini ya tentunya nanti akan dilakukan sesuai dengan indikasi medis. Karena memang tujuannya ya itu tadi, mencegah yang belum terjadi supaya tidak terjadi, mencegah yang sudah terjadi supaya tidak bertambah parah. Kalau memang diperlukan pengobatan, tentunya akan didalami,” ungkapnya.
mekanisme pendaftaran dan mendapatkan pengobatan gratis, tambah dia, pada dasarnya terintegrasi dengan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Program ini mengandalkan kepesertaan masyarakat dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dia mengatakan, PKG sebenarnya telah rutin dilaksanakan, namun dalam momentum tertentu saja. Seperti peringatan hari ulang tahun setiap individu. Kegiatan tersebut menjadi perhatian lebih sebagai hadiah kepada masyarakat.
Meskipun program tersebut telah berjalan, angka partisipasi masyarakat masih jauh dari target yang menyasar pada 35 persen dari total penduduk.
Dari laporan terakhir, sekitar 801 masyarakat di Kota Palangka Raya yang memanfaatkan program PKG ini. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat itu disebabkan oleh minimnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan saat merasa tidak sakit.
“Maka dari itu, diperlukan partisipasi dan kerja sama antara pemerintah dan elemen masyarakat, mulai dari RT, RW, lurah, hingga camat, untuk ikut melakukan sosialisasi pentingnya pemeriksaan sejak dini,” harapnya.
Andjar menekankan, kegiatan tersebut telah terintegrasi secara digital melalui aplikasi ASIK milik Kementerian Kesehatan. Melalui program PKG, Pemko Palangka Raya ingin membangun kesadaran kesehatan adalah investasi, bukan sekadar soal pengobatan saat sakit. (ter/ens)