Feature

Mulai Usia 15 Tahun, Pengalaman Pertama Tari Manasai

180
×

Mulai Usia 15 Tahun, Pengalaman Pertama Tari Manasai

Sebarkan artikel ini
Mulai Usia 15 Tahun, Pengalaman Pertama Tari Manasai
BANYAK PENGALAMAN : Ferry Arieadi Ramadani memiliki banyak pengalaman dalam dunia tari tradisional. FOTO HARDI/PE

Ferry Arieadi Ramadani, 17 Tahun Mengukir Prestasi di Panggung Tari (1)

Sejak usia 15 tahun, sudah menekuni dunia tari. Berkat ketekunannya, khususnya tari tradisional di tempat asalnya, dia bisa meraih prestasi di panggung tari, hingga tampil di Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2025, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah.

HARDI, Palangka Raya

DIA adalah Ferry Arieadi Ramadani. Penari kelahiran Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara 10 Maret 1994 itu telah mendedikasikan 17 tahun hidupnya untuk dunia tari. Perjalanan kariernya dimulai sejak usia 15 tahun. Ketika itu, masih duduk di bangku kelas XI SMKN 1 Sukamara.

Awalnya, Ferry bergabung dengan Sanggar Tingang Kreasi. Pengalaman pertama menari manasai di sebuah acara pernikahan menjadi titik awal perjalanan panjangnya menekuni dunia tari.

“Tarian pertama saya adalah manasai. Saya sudah menekuninya selama 17 tahun, dari 2008 hingga 2025,” ungkap Ferry saat diwawancarai di sebuah hotel di Palangka Raya, Minggu (18/5/2025).

Kemampuannya dalam tari tradisional, khususnya tari pesisir, tak perlu diragukan lagi. Latar belakangnya sebagai masyarakat Melayu di daerah tersebut membuatnya sangat fasih dengan tarian ini. Ia juga menjelaskan tarian yang dia kuasai tari manasai dan tari bejapen. (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *