Feature

Tanamkan Nilai Kebersamaan dan Lawan Radikalisme

353
×

Tanamkan Nilai Kebersamaan dan Lawan Radikalisme

Sebarkan artikel ini
FOTO BERSAMA: Plt Sekda Kalteng Leonard S Ampung foto bersama para guru dan pelajar saat Dialog Huma Betang Bagi Generasi Muda di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Rabu (18/6/2025). FOTO IFA/PE

Dari Dialog Huma Betang di Aula Eka Hapakat

Generasi penerus bangsa ini harus ditanamkan nilai-nilai kebersamaan, toleransi dan inovasi. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan Dialog Huma Betang Bagi Generasi Muda.

RABU (18/6/2025), dilaksanakan Dialog Huma Betang Bagi Generasi Muda di Aula Eka Hapakat (AEH) Lantai III Kantor Gubernur Kalteng. Kegiatan yang diikuti ratusan pelajar dan guru ini menjadi wadah penting untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan inovasi bagi generasi penerus daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, menyampaikan penghargaan kepada seluruh panitia, guru, dan pelajar yang telah aktif berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini.

“Atas nama Pemprov Kalteng, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Partisipasi kalian membuktikan semangat muda, berkarya, berinovasi demi Kalteng yang berkah dan maju menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Plt Sekda Kalteng.

Leonard menegaskan, kegiatan ini tidak hanya penting dalam rangka edukasi. Tetapi juga sebagai penguatan nilai-nilai lokal yang telah menjadi fondasi kehidupan masyarakat Dayak di Kalteng, yaitu filosofi huma betang.

“Huma betang mengajarkan kita hidup bersama dalam toleransi, gotong royong, dan saling menghormati dalam keberagaman. Nilai ini menjadi dasar seluruh kebijakan dan program pembangunan di Bumi Tambun Bungai,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, Leonard juga mengingatkan peserta mengenai berbagai tantangan yang kini mengintai generasi muda, mulai radikalisme, terorisme, hingga penyalahgunaan narkotika.

Ia juga menyoroti ancaman lain seperti judi online dan pinjaman ilegal yang marak di kalangan remaja. “Selektiflah dalam bermedia sosial. Jangan mudah terpengaruh konten negatif. Jadilah melek digital, yaitu generasi muda yang melek literasi digital dan bijak bermedia sosial agar tidak terseret ke dalam pornografi maupun hoaks,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam menangkal ancaman tersebut. Menurut Leonard, karakter pemuda ideal dapat dirangkum dalam tiga aspek utama yang disebut AMK. Yaitu attitude, mindset dan karonter (karakter).

“Sikap positif, pola pikir kreatif, dan kepribadian tangguh adalah kunci untuk memenangkan persaingan global. Anak muda Kalteng harus percaya diri berkarya dan berinovasi, tapi tetap menjunjung tinggi nilai belom bahadat hidup dalam kebaikan,” imbuhnya.

Leonard berharap agar kegiatan seperti gialog huma betang dapat terus dilakukan secara rutin untuk menciptakan ruang dialog antargenerasi, memperkuat karakter, dan membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga memiliki kesadaran risiko dan komitmen terhadap lingkungan sosial yang aman dan sehat.

“Dialog ini bukan hanya ajang berbagi pikiran, tapi juga momen untuk menyusun langkah ke depan. Mari jadikan momentum ini sebagai langkah bersama menyiapkan Kalteng yang berkah dan maju, sekaligus berkontribusi aktif bagi tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” harap mantan ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Kalimantan Tengah itu. (ifa/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *