//

Anak Trans Jadi Rektor

Rektor IAIN Palangka Raya Prof. Dr. H. Ahmad Dakhoir mengenakan baju games warna ping didamping Ketua DPD PATRI Kalteng H Daryana SE.

PALANGKA RAYA – Tidak semua program transmigrasi gagal. Banyak masyarakat yang sukses setelah mengikuti program perpindahan penduduk dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa. Begitu juga tidak sedikit  daerah menjadi maju setelah dibuka menjadi kawasan transmigrasi.

Yang cukup membanggakan, program transmigrasi juga ikut menghantarkan anak-anak transmigran sukses meniti karir baik lingkungan pemerintahan maupun di luar pemerintahan.

Salah satu contoh anak transmigran yang sukses meniti karir  di pemerintah yakni Prof. Dr. H. Ahmad Dakhoir, S.H.I., M.H.I. Pria kelahiran Terusan Tengah Kabupaten Kapuas ini, kini dipercaya menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

Untuk menduduki jabatan tertinggi di perguruan tinggi Islam terbesar di Kalteng itu tidak mudah. Dakhori harus berjuang keras melalui seleksi yang cukup ketat di internal kampus. Setelah lolos seleksi, baru beberapa calon rektor itu diajukan ke Kementrian Agama Republik Indonesia untuk dipilih satu dari beberapa usulan.

Pengakuan Rektor IAIN Palangka Raya anak transmigrasi itu diungkapkan sendiri Ahmad Dakhoir ketika memberikan tausiah saat berbuka puasa dan silahturrahmi keluarga besar Perhimpunan Anak Transmigrasn Republik Indonesia (PATRI) Kalteng di Aula Dinas Transmigrasi Kalteng Sabtu (6/4).

“Bapak saya itu ikut transmigrasi ke Catur Kapuas pada tahun 1969,” kata Dakhoir mengawali tausiahnya. Kemudian pada tahun 1980, bapaknya pindah transmigrasi ke Terusan Tengah Kabupaten Kapuas sampai sekarang. “Jadi saya ini asli anak transmigrasi kelahiran tahun 1984 di Terusan Tengah Kapuas,” kata Dakhoir.

Dakhoir sendiri merupakan dosen muda di IAIN Palangka Raya yang karirnya cukup cemerlang. Sebelum dipilih Menteri Agama sebagai rektor, ia sempat meduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan kampusnya.

Dalam tausiahnya Ahmad Dakhoir mengajak kepada Jemaah yang hadir khusunya anggota PATRI Kalteng untuk memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Dakhoir juga mengajak anggota PATRI untuk melanjutkan kebiasaan positif bulan Ramadhan pada bulan- bulan lainya. Teruskan kebiasaan salat berjamaah dan salat sunah lainya. Lanjutkan tradisi membaca Al-Quran setelah Ramadhan. “Kira-kira keluarga besar PATRI ini sudah ada yang katam Al-Quran belum,” tanya Dakhoir. Ibu-ibu yang turut hadir di cara tersebut serempak menjawab, “Beluuum,”

Dakhoir juga mendorong kebiasaan berbagi sedekah di bulan Ramadhan dilanjutkan pada bulan-bulan lainya setelah Ramadhan. “Semoga puasa kita mengantarkan kita kepada pribadi yang semakin bertaqwa kepada Alla SWT,” ucapnya.

Sementara Ketua DPD PATRI Kalteng H Daryana SE menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiranya silahturrahmi dan berbuka puasa PATRI Kalteng. Ia berharap kegiatan ini dapat memperat silahturahmi dan keberkahan dalam menunaikan ibadah puasa.

Acara berbuka puasa itu juga dihadiri paguyuban Pakuwojo Kalteng, Komunitas Ngapak, Ikatan Keluarga Pangkoh, paguyuban Kuda Lumping dan Solidaritas Pekerja Kuli Bangunan.

Kegiatan itu juga   dihadiri dua anggota DPRD Kalteng yang baru saja terpilih. Ade Supriyadi yang juga anak transmigran dan Agus Pramono yang sebelumnya pernah bekerja di Dinas Transmigrasi Kalteng. (to)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.