/

Gas Subsidi Ditimbun, PKL Merasa Resah dan Terkejut

BERJUALAN : Tampak Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di Jalan Ais Nasution , Senin (14/11). (FIT*/PE)

PALANGKA RAYA – Setelah pihak kepolisian berhasil membongkar dugaan penimbunan ratusan gas bersubsidi, membuat Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Jalan A.Nasution, Kota Palangka Raya, Senin (14/11) terkejut dan resah.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, menurut salah satu PKL, Asep (30) dirinya sempat merasakan gas 3 kilogram tersebut mengalami kelangkaan dan harganya naik. Dimana normalnya Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 22 ribu, ini bisa sampai dengan angka Rp 50 ribu.

“Akan sangat disayangkan jika terjadi lonjakan harga di atas HET, kemudian langka,” ucap Asep (31) penjual batagor dan siomay saat diwawancarai.

Dirinya juga mengaku bahwa penimbunan tersebut bisa saja terjadi, namun yang jadi masalah siapa pelakunya. Diakuinya, saat ini harga LPG berkisar Rp 38 ribu sampai dengan  Rp 45 ribu.

Hal tersebut kian merepotkan PKL terlebih langka di dapatkan. Kemudian kami merasakan pemakaiannya, cendrung sebentar dipakai, dibandingkan dengan harga gas sebelum adanya kenaikan,” ungkap Asep.

“Gas tempo dulu, saat pemakaian normal saja stabil lah. Untuk saat ini, gas nya kalau di angka memang berat juga, tapi seperti angin saja isinya dan lekas habis,” ceritanya.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.