//

KKB Inisiasi Al Quran Terjemahan Bahasa Dayak Bakumpai

BERBINCANG:Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin, bersama Ketua KKB Pusat, Yuni Abdi Nur Sulaiaman HB, saat menghadiri Peringatan Milad ke-70 KKB. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA – Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) menginisiasi penerbitan kitab suci Al Quran yang diterjemahkan ke bahasa Dayak Bakumpai.

Penandatanganan nota kes- epahaman kerja sama tersebut dilakukan antara Pengurus Daerah KKB Kalteng dengan Balai Bahasa Kalteng, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalteng.

“Dalam peringatan milad ke-70 KKB tersebut, menjadi satu momentum sekaligus tonggak sejarah,” kata Nuryakin Wakil Ketua KKB yang juga Ketua LPTQ Kalteng dilansir dari antara.

Ia menjelaskan, penerbitan Al Quran terjemahan dalam bahasa Bakumpai adalah langkah yang tepat, di samping upaya melestarikan bahasa, juga menjaga marwah bahasa Bakumpai tetap terjaga kemurnian dan keindahan tata bahasanya.

Adapun para pihak yang bertanda tangan di antaranya pihak pertama Ketua KKB Kalteng, Suriansyah Murhaini, pihak kedua Balai Bahasa Kalteng, Abdul Muis, pihak ketiga IAIN Palangka Raya, Khairil Anwar dan pihak keempat LPTQ Kalteng, Nuryakin.

Nuryakin yang juga menjabat sebagai Sekda Kalteng sekaligus ditunjuk dan dipercayakan sebagai Ketua Tim Penerjemah Al Quran ke dalam bahasa Bakumpai, didampingi ahli penerjemah dari berbagai disiplin, serta dibantu tim sekretariat, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Bakumpai Kalimantan Ten gah, Nomor:08/SK/PD-KKB/ KT/II/2023.

Sebelumnya, Nuryakin mewakili Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan, harapan agar Keluarga Bakumpai dapat terus bergerak dalam membangun Bumi Tambun Bungai, mampu berkontribusi besar dari berbagai aspek untuk mewujudkan visi besar Kalteng Makin BERKAH.

“ Besar harapan kami, melalui momentum milad ke-70 KKB ini, seluruh warga Bakumpai di Kalimantan Tengah khususnya dapat mengawinkan pemahaman, merajut kebersamaan yang utuh untuk bersama-sama membangun Kalimantan Tengah yang kita cintai ini,” tuturnya. Ia menyampaikan, berdasar-

kan sensus penduduk pada tahun 2010, warga Bakumpai di Kalteng berjumlah 135.297 jiwa, belum termasuk di Kalimantan Selatan yang berjumlah 20.609 jiwa, Kalimantan Timur 1.000 jiwa, serta yang juga ada di provinsi lainnya.

“Itu sensus 12 tahun lalu, tentu saat ini angka itu terus bertambah seiring berjalan waktu. Ini merupakan potensi besar bagi warga Bakumpai, untuk ikut andil dalam pembangunan,” ujarnya.

Peningkatan SDM harus menjadi prioritas untuk menjawab tantangan di era saat ini khususnya berkaitan transformasi digital. Warga Bakumpai harus ada yang berperan di semua sektor, dan harus mampu menjadi agen perubahan sekurangnya di lingkungan masing-masing.

Nuryakin juga menekankan agar generasi milenial Bakumpai, tidak lengah, tergerus ataupun  terdegradasi,  sehingga tercabut dari akar dan jati diri warga Bakumpai itu sendiri.

“Pertahankan jati diri, generasi muda adalah tumpuan kita bersama untuk melestarikan adat istiadat dan budaya Bakumpai. Rebut peluang menguasai IPTEK dan tidak mengabaikan IMTAQ sebagai landasan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara,” ucap Nuryakin. (cen)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.