Sejumlah Rekomendasi Pemuda Katolik Untuk Calon Pilgub

KONFERENSI CENDIKIAWAN : Pemuda Katolik Komda Kalteng saat melaksanakan konferensi cendikiawan dan akamedisi dihadiri oleh Plh Sahli Gubernur Bidang Pemkumpol, Akhmad Husain. (FOTO : IST/PE)

PALANGKA RAYA – Konferensi Cendekiawan dan Akademisi yang digelar oleh Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Kalimantan Tengah (Kalteng) menghasilkan sejumlah rekomendasi penting yang ditujukan untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Ketua Pemuda Katolik Komda Kalteng, Freddy Simamora, menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan untuk mendorong keberlanjutan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kalteng.

Menurut Freddy, salah satu rekomendasi utama yang muncul adalah perlunya adanya kesinambungan dalam pembangunan daerah.

“Penting bagi calon pemimpin untuk menjaga agar pembangunan yang telah dicapai tidak terhambat atau bahkan mundur saat kepemimpinan berganti. Hanya dengan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, kita bisa mengatasi ketidaksempurnaan kepemimpinan,” ujarnya.

Rekomendasi lainnya menyoroti sektor pendidikan. Para akademisi dan cendekiawan Katolik Kalteng mendorong adanya program sekolah dan kuliah gratis serta peningkatan kesejahteraan guru, terutama di daerah pedesaan.

Mereka juga meminta agar pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membuka kesempatan lebih besar bagi putera daerah agar bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri di Kalteng.

Selain itu, Freddy juga menyebutkan pentingnya pelatihan berbasis kompetensi yang berkelanjutan, yang diharapkan bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal.

“Kami juga mendorong calon pemimpin untuk mengadopsi prinsip-prinsip kepemimpinan Pancasila, seperti transparansi, keadilan, dan tanggung jawab, serta menjauhkan diri dari praktik kampanye hitam yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut,” katanya.

Dalam rangka memperkuat pembangunan desa, konferensi ini juga mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif pendanaan tambahan selain yang sudah dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta melakukan pengawasan yang lebih partisipatif dari masyarakat desa.

Sebagai informasi konferensi yang diadakan di Palangka Raya ini dihadiri oleh lebih dari 100 cendekiawan dan akademisi Katolik dari berbagai universitas yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng. Acara ini dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik (Pemkumpol), Ahmad Husain, dan menghadirkan sejumlah narasumber ternama, seperti Prof. DR. Petrus Purwadi, Prof. DR. Stefanus, dan Fidelis Harefa, yang turut memantik diskusi tentang masa depan Kalteng. (ifa/)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *