PANGKALAN BUN – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIII bersama Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema Standarisasi Desain Wastra dan Produk Industri Kreatif Berbasis Iluminasi Manuskrip Astana Mangkubumi.
Dalam sambutannya, Kasubbag Umum BPK Wilayah XIII, Pahadi menjelaskan bahwa iluminasi manuskrip merupakan seni menghias teks manuskrip dengan menambah dekorasi seperti bingkai, huruf berhias dan ilustrasi kecil. Menurutnya, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung kemajuan kebudayaan melalui pengembangan ekonomi kreatif.
“Iluminasi manuskrip yang selama ini dipelajari secara akademis dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif. Dengan mengalihmediakan iluminasi menjadi desain kreatif, kita dapat mengangkat nilai budaya ke dalam produk seperti kaos atau kemeja,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melalui Plt. Kepala Bidang Kebudayaan, M. Alamsyah memberikan apresiasi atas penyelenggaraan FGD ini, dimana kolaborasi antara BPK Wilayah XIII dan Universitas Hasanuddin diharapkan dapat terus menginspirasi masyarakat untuk mengembangkan potensi budaya lokal menjadi produk ekonomi kreatif bernilai tinggi.
“Sebagai salah satu bagian dari implementasi Dokumen Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD), pengenalan iluminasi manuskrip Astana Mangkubumi sangat penting. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, bahkan mencakup Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) lainnya,” tukasnya.
Diskusi tersebut menghadirkan dua narasumber dari Universitas Hasanuddin, yakni Ilham dan pemenang juara 1 lomba desain logo Kementerian Kebudayaan RI, Reza Rasenda yang membawa nama baik Kobar dengan hasil karyanya menjadi representasi Kementerian Kebudayaan di tingkat nasional. Kegiatan FGD ini dihadiri unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lalu pada hari berikutnya diperuntukkan bagi masyarakat umum, seperti komunitas ekonomi kreatif, sanggar seni, yayasan hingga pelajar. (fit)