PALANGKA RAYA – Pembangunan Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam dua dekade mendatang akan difokuskan pada pengembangan tiga zona wilayah. Hal ini diungkapkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, dalam suatu acara diskusi pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi, Jumat (6/12/24).
Pembagian wilayah ini menjadi bagian dari rencana strategis untuk meningkatkan pembangunan di setiap daerah, dengan mempertimbangkan potensi serta kebutuhan masing-masing wilayah.
Pembangunan tersebut akan dibagi ke dalam tiga zona besar, yaitu Zona Barat, Zona Tengah, dan Zona Timur. Zona Barat mencakup Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Seruyan, dan Lamandau. Sementara itu, Zona Tengah meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas, Kapuas, Pulang Pisau, serta Kota Palangka Raya. Adapun Zona Timur mencakup Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.
Menurut Sri, setiap zona akan dibagi lebih lanjut menjadi dua klaster berdasarkan status Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalteng. Zona Tengah, misalnya, terbagi menjadi Klaster PKW Palangka Raya yang mencakup Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas, dan Katingan, serta Klaster PKW Kapuas yang meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
Di setiap zona, pengembangan akan difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki potensi besar sesuai dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing wilayah.
Dia menjelaskan bahwa dalam konteks Zona Timur, intervensi pembangunan harus mencapai 4 hingga 6 persen lebih tinggi dibandingkan dengan zona lainnya. Hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang selama ini relatif tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan.
“Sektor potensial di Zona Timur sangat mendukung agenda pemberian ‘Big Push’ pada sektor pengolahan. Kami melihat adanya potensi besar di sektor industri pengolahan, transportasi pergudangan, serta perdagangan besar dan eceran,” ujar Sri.
Sementara itu, di Zona Tengah yang merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi Provinsi Kalteng, fokus pembangunan akan lebih pada penguatan infrastruktur, peningkatan sektor jasa, dan pengembangan kota-kota besar seperti Palangka Raya. Diharapkan, dengan pusat kegiatan wilayah yang berada di Palangka Raya dan Kapuas, kawasan ini akan menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi provinsi.
“Zona Tengah juga menjadi pusat pemerintahan dan layanan publik, sehingga pengembangan sektor jasa, seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata, sangat vital. Kami berharap Palangka Raya dapat tumbuh menjadi kota metropolitan yang memiliki daya tarik investasi tinggi,” pungkasnya. (ifa)