PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Pelaksana Harian (Plh) Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Maskur, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Tahap III dalam rangka penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) 5 Pilar di Aula Eka Hapakat (AEH) LT. III Kantor Gubernur, Jumat (6/12/24).
Maskur menyampaikan bahwa forum diskusi ini merupakan tahapan penting dalam merumuskan strategi pembangunan kependudukan yang berkelanjutan, terarah, dan terukur, yang sangat sesuai dengan kondisi dan potensi daerah di Kalteng.
“FGD ini merupakan langkah strategis dalam membahas dan menyusun rencana pembangunan kependudukan yang dapat memetakan kebutuhan, tantangan, serta peluang yang ada di Kalteng. Oleh karena itu, hasil dari diskusi ini nantinya akan menjadi landasan penting dalam penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK),” ujar Maskur dalam sambutannya.
Dalam proses penyusunannya, GDPK akan terfokus pada lima pilar utama yang diharapkan dapat mewujudkan pembangunan kependudukan yang seimbang, berkualitas, dan mendukung pembangunan daerah secara menyeluruh. Kelima pilar tersebut adalah, pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, penataan persebaran dan pengarahan mobilitas penduduk, pembangunan keluarga berkualitas, penataan data dan informasi kependudukan.
Maskur juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun dan mengimplementasikan GDPK ini.
“Saya yakin bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, serta masyarakat, kita dapat mewujudkan pembangunan kependudukan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Maskur berharap bahwa GDPK yang dihasilkan dapat menjadi pijakan yang kuat dalam memperkuat daya saing Kalteng, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Mari kita jadikan GDPK ini sebagai pijakan dalam memperkuat daya saing Kalteng, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya. (ifa)