PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Luis Eveli menghadiri pelaksanaan Display Produk-Produk Industri Kecil Menengah (IKM) kota Palangka Raya tahun 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya ini, diharapkan dapat memperluas jangkauan penjualan produk-produk IKM melalui e-katalog yang berbasis digital tersebut, dengan harapan dapat diakses dengan mudah dan praktis.
Dalam sambutannya, Luis Eveli mendorong agar dapat menyelesaikan segala perizinan untuk usaha IKM, agar dapat memasukkan berbagai produk-produk yang masuk ke e-katalog ini.
“Untuk perizinan wajib diselesaikan melalui PTSP, ini ada kaitannya nanti untuk kolaborasi perizinan khususnya untuk kita yang e-katalog, karena memang harus melalui perizinan baru bisa masuk e-katalog”kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Luis Eveli saat menyampaikan sambutan di halaman belakang Kantor Walikota Bawah Ruang Rapat Peteng Karuhei II, Jumat (13/12/24).
Menurut Luis Eveli berdasarkan data kemarin apa yang dilaporkan BPBJ melalui data pertimbangan, karena berkaitan dengan peningkatan kegunaan produk dalam negeri, dengan mendorong pelaku usaha UMKM atau IKM ini untuk lebih memaksimalkan peluang untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
“Nah berdasarkan angka tadi maka kami memimpikan paling tidak kita dari pemerintah kota Palangka Raya, nanti memaksimalkan peluang yang dari 2,7 M sampai dengan 3,6 M, yang mengalami kenaikan hampir 76 persen,”ungkapnya.
Luis Eveli berpendapat bahwa 2027 nanti, pasti akan mengalami peningkatan lagi, jadi ia mengajak seluruh pelaku usaha IKM maupun UMKM untuk dapat membacapeluang, agar dana dari 2,7 M sampai dengan 3,6 M tidak lari keluar, melainkan dapat diserap oleh pelaku-pelaku usaha itu sendiri.
“Salah satu caranya adalah kita membuat instruksi Walikota, tapi ini masih belum ditandatangani, di mana salah satunya instruksi itu paling tidak mewajibkan seluruh OPD, menggunakan khusus untuk mungkin makan minum tamu, itu berbelanja biaya katalog lokal, “ujarnya.
Ia juga menyarankan agar produk makanan dan minuman IKM ini dapat bersaing tidak hanya soal kemasan tetapi juga soal rasa, sebab ini menjadi indikator penilaian masyarakat untuk membeli produk yang ada di e-katalog tersebut.
“Diharapkan tentunya pelaku usaha yang masuk ke e-katalog ini bisa bersaing, dalam artian tidak hanya menjual produk secara kemasan yang mungkin sudah standar ya, jadi soal rasa juga perlu diperhatikan, karena memang rasa ini harus bisa bersaing,” pungkasnya.(riz/*/nur)