
JUTAAN JEMAAH: Jutaan jemaah Haul Guru Sekumpul memadati Bundaran Banjarbaru, pada Minggu (5/1) malam hari. Mereka berkumpul di bundaran sambil mengikuti kegiatan Haul Guru Sekumpul.Foto: Tangkapan Layar Video
Dihadiri Jutaan Orang, Kemacetan Mulai Bundaran Kapuas
PALANGKA RAYA – Haul Guru H Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani menarik perhatian umat muslim di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Madura, Aceh bahkan sampai Johor Baru Malaysia. Diperkirakan jutaan jemaah padati komplek Sekumpul Martapura Kalsel, Minggu (5/1).
Berdasarkan pengakuan sejumlah jemaah yang hadir langsung pada Haul H Muhammad Zaini atau lebih akrab disebut Guru Sekumpul di Komplek Ar-Raudhah Sekumpul, jumlah jemaah yang hadir lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan estimasi jumlah jemaah haul Guru Sekumpul tahun ini mencapai 4 jutaan orang. “Benar ada peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan provider Telkomsel dan Indosat yang ditembuskan ke kami mencapai 4 jutaan orang,” kata Kapolres Banjar, AKBP Ifan Hariyat, Minggu (5/1/2025).
Selama kegiatan Haul Guru Sekumpul berlangsung, dilaporkan seorang jemaah meninggal dunia disebabkan karena kelelahan. Ditambah lagi lautan manusia yang memadati Komplek Sekumpul Martapura sangat memungkinkan banyak jemaah kecapainya. Apalagi untuk bisa masuk ke komplek Sekumpul haris berjalan kaki yang cukup panjang sambil berdesak-desakan dengan jemaah yang lain.
“Memang betul pada saat hari pelaksanaan ada satu jemaah yang meninggal, karena lansia dan kelelahan, ” jelasnya.
Pada Minggu (5/1) itu Kota Martapura berubah menjadi lautan manusia yang mengenakan pakaian putih-putih. Jemaah yang datang dari berbagai daerah mulai padat merayap mulai dari Bundaran Banjarbaru. Mulai dari bundaran itu kendaraan roda dua dan empat tidak bisa lagi masuk ke Martapura. Apalagi tempat-tempat parkir yang dinilai kurang banyak membuat jemaah sembarangan memarkir kendaraan.
“Kami harus jalan kaki mulai Banjarbaru menuju ke sekumpul. Itu pun nggak bisa masuk ke komplek Musala Ar-Raudah. Karena itu untuk tahun yang akan datang diperlukan tempat parkir yang banyak,” kata jemaah seorang jemaah dari Palangka Raya.
Menariknya jemaah yang datang dari Kalteng dan Kalbar, kemacetan mulai terjadi di Bundaran Kuala Kapuas sampai masuk wilayah Kalsel. Tidak sedikit jemaah yang datang dari jalur Sungai Barito yang memilih naik kelotok atau tugboat ke Sungai Martapura untuk menghindari kemacetan.
Selain jemaah yang datang dari wilayah Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Aceh dan Madura haul Guru Sekumpul juga dihadiri rombongan jemaah dari Johor Baru Malaysia. Para jemaah itu pada umumnya “Bubuhan Banjar” yang merantau di negeri jiran Malaysia. Mereka ini selain menghadiri haul sekaligus pulang kampung menengok kampung “pedatuanya”.
Menurut Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat memang betul untuk tahun mendatang hendaknya ditambah kantong-kantong parkir. Meskipun secara umum kegiatan Haul Guru Sekumpul berjalan lancar, tertib dan menyenangkan. “Memang perlu ditambah kantong parkir di area-area yang perlu ditambah, misal di Banjarbaru, Batola Tapin, ” jelasnya.
Acara Haul Guru Sekumpul dimulai pukul 18.30 WIT, setelah Salat Magrib. Diawali dengan pembacaan Maulid Habsyi yang dipimpin tokoh-tokoh agama dan kedua orang anak Guru Sekumpul Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali di Komplek Musala Ar-Raudah Sekumpul. Kemudian dilanjutkan pembacaan Manaqib Guru H Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani alias Guru Sekumpul dan pembacaan doa haul. (to)