
DUKUNGAN: Sahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko pada acara Pasar Murah, Senin (6/1). (Foto: IFA/PE)
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan langkah konkret untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah, dengan berupaya menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, dalam beberapa kegiatan dan program strategis yang telah dijalankan.
Menurut Yuas, Pemprov Kalteng memiliki fokus utama dalam menjaga daya beli masyarakat, mengingat peranannya yang sangat vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan inflasi yang kerap terjadi.
Berbagai langkah telah diambil untuk memperkuat perekonomian lokal, salah satunya dengan menerapkan kebijakan yang mendukung peningkatan ketersediaan barang dan jasa.
“Selain mendorong sektor ekonomi lainnya, kami juga fokus pada program-program yang dapat menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mengendalikan inflasi. Ini menjadi salah satu prioritas kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama pada kelompok yang rentan,” katanya, Senin (6/1).
Salah satu langkah yang diterapkan oleh Pemprov Kalteng untuk menjaga ketersediaan bahan pangan adalah dengan mempercepat program tanam dan memperluas area tanam.
Melalui strategi ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, serta mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
Pemprov juga telah membangun beberapa unit resi gudang sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kestabilan pasokan pangan. Proyek pembangunan resi gudang ini merupakan salah satu langkah jangka panjang yang dirancang untuk mengatur dan mendistribusikan hasil pertanian dengan lebih baik, sehingga dapat mengurangi pemborosan dan menjaga harga pangan tetap stabil.
Unit resi gudang ini nantinya akan digunakan untuk menampung hasil pertanian, khususnya yang memiliki musim panen melimpah namun cenderung sulit diserap pasar dalam waktu singkat. Dengan adanya resi gudang, para petani dapat menyimpan hasil panennya dan menjualnya pada waktu yang lebih tepat, sehingga dapat menghindari fluktuasi harga yang tidak wajar.
“Pembangunan unit resi gudang ini sudah hampir selesai dan tinggal menunggu operasionalnya. Ini akan menjadi bagian penting dari sistem logistik pangan di Kalteng yang lebih terorganisir. Kami berharap, dengan adanya gudang-gudang ini, ketersediaan pangan dapat terjaga serta inflasi bisa ditekan,” tutup Yuas. (ifa/abe)