
TINJAU: Wagub Kalteng, H. Edy Pratowo bersama jajaran saat peninjauan Sabaru, Selasa (14/1). (Foto: IFA/PE)
PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, menyatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalteng memiliki niat baik dan tekad kuat untuk membangun sektor kepariwisataan sebagai salah satu pilar penting pembangunan jangka panjang di wilayah ini.
Salah satu fokus utama dalam rencana tersebut adalah pengembangan kawasan wisata di sekitar Sirkuit Sabaru, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata lokal.
Edy menjelaskan, bahwa potensi alam di kawasan sekitar Sirkuit Sabaru sangat mendukung untuk menjadi destinasi wisata unggulan. Lokasi ini terletak berdekatan dengan Taman Nasional Sebangau, yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan keindahan alamnya.
“Ini karena ini juga kan berdekatan dengan taman nasional Sebangau, jadi potensi daya alamnya cukup baik,” ujar Edy, Selasa (14/1).
Di kawasan ini, wisatawan dapat menikmati pesona alam yang masih alami dan belum banyak terganggu oleh pembangunan. Salah satu daya tarik utama yang dapat dikembangkan adalah pengalaman wisata air, seperti naik speed boat di sepanjang aliran sungai dan rawa yang mengelilingi kawasan tersebut.
Keindahan alam sekitar yang masih terjaga dengan baik, dipenuhi oleh tanaman-tanaman endemik yang hanya ditemukan di daerah rawa Kalimantan. Itu lah menjadi salah satu daya tarik yang dapat dimaksimalkan.
Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki potensi besar untuk pengembangan wisata berbasis alam yang ramah lingkungan, seperti wisata edukasi tentang konservasi dan pelestarian alam.
Keberadaan berbagai jenis flora dan fauna, terutama yang ada di Taman Nasional Sebangau, dapat menjadi sarana edukasi bagi para wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem dan biodiversitas.
Edy menambahkan, salah satu aspek yang juga menjadi perhatian dalam pengembangan wisata ini adalah keberlanjutan lingkungan dan pemanfaatan potensi alam secara bijaksana.
“Ada air hitam, kemudian dengan keliling naik speed boat juga diisi oleh tanaman-tanaman endemik, rawa di sini, sehingga airnya juga bagus untuk budidaya ikan rawa seperti toman, gabus, pepuyu, kapar, ini sudah terpikirkan semua,” tandasnya. (ifa/abe)