
KONFIRMASI: Sahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko saat diwawancarai awak media. (Foto: FIT/PE)
PALANGKA RAYA – Ketersediaan elpiji bersubsidi di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat perhatian lebih oleh Pemerintah Provinsi. Kurangnya kuota gas melon di sejumlah daerah seringnya memicu kelangkaan.
Gubernur Kalteng melalui Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko menilai, khususnya di daerah pedalaman perlu diperhatikan agar seluruh masyarakat dapat menikmati gas bersubsidi tanpa kekurangan.
Dia pun mengeluarkan permintaan khusus untuk menambah kuota elpiji agar kelangkaan bisa diatasi.
“Permintaan elpiji subsidi di Kalteng semakin tinggi, tidak sebanding dengan kuota yang tersedia. Alhasil sering tidak mencukupi kebutuhan masyarakat dan memicu kelangkaan di beberapa daerah, terutama wilayah pedalaman,” ujar Yuas usai melakukan sidak elpiji, di Kota Palangka Raya belum lama ini.
Menurutnya, pasca pandemi dan pertumbuhan penduduk telah menimbulkan dampak terhadap kebutuhan elpiji yang semakin meningkat.
Untuk itu, sudah seharusnya Pemerintah daerah dapat meminta usulan penambahan kuota elpiji subsidi demi mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Saat ini, pemerintah daerah bekerja sama dengan Pertamina melakukan pemetaan kebutuhan elpiji di berbagai wilayah. Hasil pemetaan ini akan menjadi dasar bagi usulan penambahan kuota elpiji subsidi ke pemerintah pusat,” ungkapnya.
Kelangkaan yang dibiarkan lama tentu semakin menimbulkan masalah baru, tidak hanya berdampak pada kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mengganggu sektor usaha kecil yang hanya mampu bergantung pada bahan bakar bersubsidi untuk operasional.
Yuas juga menekankan, pentingnya pengawasan distribusi sehingga pengguna bahan bakar subsidi dimanfaatkan secara tepat sasaran.
“Distribusi elpiji subsidi harus diperketat demi mencegah penyalahgunaan. Dengan begitu, gas elpiji bersubsidi benar-benar dapat dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (fit/abe)